Senin, 07 Maret 2011

Newsletter edisi 20



Pencoklat Kerabang Telur


Warna coklat pada telur ayam sejatinya dipengaruhi oleh faktor genetik yaitu adanya zat warna phorpyrin di saluran reproduksi ayam bukan karena makanan atau obat. Jadi setiap unggas (ayam, itik atau burung), telah ditentukan warna telurnya baik putih, biru atau coklat. Namun dalam pembentukan warna kulit telur dipengaruhi oleh asupan nutrisi atau obat tertentu. Kondisi lingkungan & penyakit juga bisa berpengaruh terhadap optimal tidaknya pewarnaan kulit telur. Beberapa faktor yang mempengaruhi pewarnaan kulit telur yaitu :

1. Kandungan kalsium dalam ransum
Kadar kalsium dalam ransum harus sesuai dengan kebutuhan ayam, jika kadar kalsium rendah atau tidak cukup maka sekresi phorpyrin saat pengecatan kerabang telur akan berkurang akibatnya warna kulit telur menjadi lebih putih.

2. Heat stress
Ketika suhu lingkungan menjadi panas, konsumsi ransum menurun dan kecukupan energi menjadi faktor pembatas utama bagi ayam petelur. Ketidakcukupan konsumsi ransum menyebabkan asupan asam amino, kalsium, fosfor, vitamin D dan nutrien-nutrien lainnya berkurang sehingga menyebabkan produksi telur terhambat dan mempengaruhi kualitas telur.

3. Pemakaian obat dengan dosis berlebihan
Pemakaian obat dari golongan sulfonamide dan koksidiostat yang mengandung nicarbazin dengan dosis melebihi aturan pakai pada ayam masa produksi, dapat berpengaruh terhadap pewarnaan kulit telur(Sumber: Buthcer & Miles, 1995)

4. Infeksi penyakit seperti IB, ND, EDS atau AI
Adanya infeksi penyakit tersebut dapat menyebabkan kualitas telur menurun (lihat tabel 1)

Tabel 1. Perubahan Kualitas Telur Akibat Adanya Infeksi Penyakit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar