Selasa, 08 Februari 2011
Newsletter edisi 9
Plus Minus Jagung Sebagai Pakan
Biji jagung dikenal sebagai salah satu bahan pokok pakan untuk ternak monogastrik (berperut tunggal). Dari segi nutrisi, ada kelebihan, tetapi ada pula kekurangannya. Sehingga dalam pengolahan jagung menjadi pakan bermutu, beberapa bahan lain perlu ditambahkan sesuai kebutuhan ternak yang akan mengkonsumsinya.
Budi Tangendjaja dan Elizabeth Wina dalam satu uraian mereka menjelaskan, pertimbangan utama penggunaan jagung sebagai pakan bagi ternak monogastrik seperti unggas dan babi adalah sebagai sumber energi.
Manfaat khusus bagi unggas adalah kadar lemak jagung yang cukup tinggi. Untuk ayam petelur, jagung kuning memiliki kelebihan dalam hal kandungan xantofil yang meningkatkan warna dan kecerahan kuning telur dan kulit. Sedangkan kelemahan jagung sebagai pakan antara lain tingkat kandungan protein serta mineral Ca dan P yang kurang tinggi.Jagung bisa menjadi sumber energi utama pakan bagi ternak monogastrik karena kandungan pati tinggi yakni lebih dari 60% dan mudah dicerna karena kandungan serat kasar relatif rendah. Energi termetabolis jagung pada ayam lebih tinggi dibanding sorgum, gandum, gaplek dan beras. Jagung dalam ransum unggas bisa memenuhi lebih dari separuh energi yang dibutuhkan.
Untuk ayam broiler yang butuh energi lebih tinggi dianjurkan agar ransum ditambahi minyak.Di berbagai negara, penggunaan pakan jagung sebagai sumber energi telah dilakukan untuk ternak ruminansia seperti sapi, kambing dan domba. Untuk meningkatkan nilai gizinya jagung dipanaskan dan ditekan.Kandungan lemak jagung lebih dari 3% lebih tinggi dibanding pada sorgum, gandum, gaplek dan beras. Lemak tersebut terdiri dari jenis asam-asam lemak tidak jenuh, terutama asam linoleat yang bisa memenuhi kebutuhan ayam petelur.
Asam lemak berfungsi memperbesar ukuran telur dan sintesis hormon reproduksi. Para peneliti mancanegara kini sedang mengupayakan kehadiran jenis jagung dengan kandungan lemak tinggi lebih dari 6% untuk lebih meningkatkan kandungan energinya.Xantofil berfungsi memperkuat dan mencerahkan warna kuning telur, kulit dan kaki unggas. Pada jagung kuning, tingkat kandungannya sekitar 18 ppm. Xantofil tidak terdapat pada jagung putih, demikian juga pada biji-bijian lain, dedak dan ubi kayu. Sumber lain xantofil di antaranya daun lamtoro.Protein yang terkandung pada biji jagung hanya sekitar 8,5%, jauh lebih rendah dibanding kebutuhan ayam. Apalagi untuk ayam broiler yang butuh pakan dengan kandungan protein lebih dari 22% dan ayam petelur lebih dari 17%. Jenis asam amino terkandung perlu perhatian. Pada jagung kandungan asam amino lisin, metionin dan triptofan rendah tetapi bisa diatasi dengan penambahan bungkil kedelai, atau dengan menggunakan jenis-jenis sintetisnya yang tersedia di pasaran.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar